Sejak kecil aku sudah menjadi Katolik, tetapi aku tak pernah tahu siapa itu malaikat pelindung karena tak pernah ada orang di sekitarku yang menceritakannya atau sekedar membicarakannya. Baru awal tahun 2008 saat sedang browsing internet secara tidak sengaja aku membaca artikel tentang malaikat pelindung di situs yesaya.indocell.net. Di sana ditulis panjang lebar mengenai siapa itu malaikat pelindung, tugas-tugasnya, dan sebagainya. Lalu pada artikel itu juga memuat Doa Malaikat Pelindung.
Aku menyimpan copy Doa Malaikat Pelindung tersebut dan menge-print-nya. Setiap hari setelah membaca renungan pagi aku selalu mendoakannya. Hari demi hari pun berlalu hingga suatu malam aku menemukan sebuah keajaiban. Sebuah mujizat terjadi padaku.
Aku menyimpan copy Doa Malaikat Pelindung tersebut dan menge-print-nya. Setiap hari setelah membaca renungan pagi aku selalu mendoakannya. Hari demi hari pun berlalu hingga suatu malam aku menemukan sebuah keajaiban. Sebuah mujizat terjadi padaku.
Saat itu aku berada di tahun ke-5 kuliahku di jurusan Biologi. Sungguh, suatu kondisi yang tidak menyenangkan bagi mahasiswa S1 seperti aku. Aku sudah melewati target rata-rata lulus yaitu 4 tahun kuliah. Bukan karena IPK-ku jelek, tetapi karena skripsiku yang bermasalah. Skripsi sudah mulai kukerjakan di tahun 2007. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi entah mengapa selalu saja ada kendala dalam menyelesaikannya. Aku pun jatuh dalam titik jenuh, stres, dan mulai putus asa.
Malam itu, Senin, 3 Maret 2008 pukul 21.56 WIB. Pikiranku begitu gelisah memikirkan skripsiku yang tak kunjung menemukan titik terang penyelesaiannya. Aku mulai goyah dan tergoda untuk mundur saja dari perjuangan melelahkan ini. Kuambil diary-ku dan kucoret-coret sesuka hati. Kutumpahkan segala rasa sedih dan putus asa di sana. Setelah menulis 1 halaman aku membuka halaman ke-2. Tiba-tiba pikiranku sekonyong-konyong menjadi kosong. Entah mengapa aku tidak bisa memikirkan hal apapun juga. Anehnya, tanganku terus bergerak memegangi pulpen dan terus menulis di atas diary-ku!
Setelah menulis sebanyak dua per tiga halaman di halaman kedua diary-ku, secara tiba-tiba pula aku tersentak dan tersadar. Pikiranku seperti pulang dari suatu “perjalanan jauh”, tetapi aku tidak mengerti apa-apa. Rasanya linglung...bingung. Aku pun terheran-heran dan bertanya-tanya dalam hati. Apa yang baru saja aku kerjakan?
Aku seperti tidak percaya saat membaca tulisan di halaman kedua diary-ku. Siapa yang menulis? Pikiranku kosong, tetapi di sana ada tulisan yang jelas-jelas bukan dari hasil pikiranku! Tulisan itu memberiku penghiburan dan semangat untuk terus maju menyelesaikan skripsiku. Hatiku berkobar-kobar saat membacanya. Mataku benar-benar terbelalak dan jantungku berdegup kencang ketika membaca tulisan di baris paling bawah...”SALAM SAYANG...MALAIKAT PELINDUNGMU...”!!!
Ini diary bersejarahku. Pada bagian yang kutandai tanda kurung tebal itulah tulisan tanganku yang diilhami oleh malaikat pelindungku |
Berikut ini kutipan tulisan itu:
"Tuhan sedang menjawab doamu, Nak! Tuhan ada di balik semua kesulitan ini, menempamu supaya menjadi besi yang berharga...membentuk tanah liat menjadi bejana yang indah...Kenapa kau terus mempertanyakan cintaNya? Ini cintaNya! Salib ini adalah cintaNya! Kau dipilih Allah. Kau dipanggil Allah untuk disiapkan menjadi manusia yang sempurna, berkarakter Kristus. Biologi adalah panggilanmu saat ini. Jangan berlari! Akan ada waktu nanti untuk memuaskan hati. Di sini Allah sedang membentukmu menjadi cantik...secantik bidadari. Kau tidak salah langkah. Allah menuntunmu. Kau dituntun Allah menuju jalanNya, jalan keselamatan. Jangan stres, jangan panik, jangan sedih! Lalui semua ini! Dalam Dia ada penyelesaian segala perkara. Ok? >_* Salam sayang...Malaikat Pelindungmu...”
Kejadian itu membuatku percaya bahwa malaikat pelindung itu benar-benar ada. Sejak saat itu aku jadi bersemangat mengerjakan skripsiku dan akhirnya aku bisa lulus di tahun 2009. Selain itu, aku pun makin rajin mendoakan Doa Malaikat Pelindung. Sebagai hasilnya, hatiku menjadi lebih peka dan terarah. Setiap saat dalam hatiku aku mendengar suara malaikat pelindungku yang menasehati, menghibur, serta membimbing langkahku. Terima kasih, Malaikat Pelindungku...(Oya, sampai sekarang lembaran diary itu masih aku simpan rapi. Sampai kapanpun aku takkan melupakan tulisan malaikat pelindungku ^_^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar