Senin, 17 Oktober 2011

MELALUI EKARISTI DIBEBASKAN DARI KUASA GELAP

          Sejak lama aku ingin sekali rekreasi ke Taman Sari Jogja. Akhirnya keinginan itu terpenuhi juga. Pada tanggal 2 Januari 2011 aku dan rombongan mengadakan rekreasi ke sana. Tempat itu memang benar-benar memukau. Ada pemandian putri raja, istana air, taman, dan masjid bawah tanah dengan arsitektur yang sangat indah yang dibangun sejak berabad-abad lalu. Sejauh mata memandang aku hanya bisa berdecak kagum. Namun, kekaguman itu bercampur dengan perasaan tidak nyaman yang timbul dalam hatiku. Nuansa mistik di tempat itu terasa sangat kental di setiap sudut bangunan.
          Sepulang dari sana aku merasa ada yang tidak beres dalam diriku. Aku merasa ada aura gelap yang terus membayangiku. Selain itu, aku merasakan ada “sesuatu” yang membebani bahu kananku. Setiap hari selama beberapa hari aku melakukan Doa Rosario untuk memohon pertolongan Bunda Maria agar dibebaskan dari kuasa gelap yang membayangiku itu. Hari berganti hari hatiku merasa makin tenang, tetapi “sesuatu” yang membebani bahu kananku itu terasa masih ada.
          Pada Jumat sore, 7 Januari 2011, aku pergi mengikuti Misa Jumat Pertama seperti bulan-bulan sebelumnya. Sepanjang misa aku terus berdoa memohon agar dibebaskan dari kuasa gelap itu. Saat menerima hosti aku merasa ada keanehan yang kualami. Hosti yang aku terima tersebut terasa panas di tenggorokanku, kemudian menjalar ke sepanjang saluran cerna, perut, dan akhirnya seluruh tubuhku. Selama beberapa menit keadaan tersebut benar-benar menggangguku, tetapi kemudian rasa panas itu tiba-tiba menghilang dengan sendirinya. Akupun pulang dari gereja dengan membawa tanda tanya di kepalaku.
          Satu hari kemudian, aku mengikuti misa mingguan. Seperti pada misa sebelumnya, aku masih berdoa agar dilepaskan dari kuasa gelap. Keanehan kembali terjadi. Lagi-lagi hosti yang aku terima terasa panas di tenggorokan, sepanjang saluran cerna, perut, dan seluruh tubuhku, serta rasa panas itu menghilang dengan sendirinya beberapa menit kemudian. Namun, setelah itu aku merasa seperti dibebaskan. Tubuhku terasa ringan, hatiku terang dan tenang. Aku merasa tidak ada aura gelap yang membayangiku lagi. Pada misa-misa berikutnya aku tidak merasakan panasnya hosti lagi. Semua berjalan seperti biasa.
Dari kejadian itu barulah aku sadar kenapa hosti terasa panas waktu aku telan. Mungkin saat itu terjadi semacam proses pembersihan dalam diriku. Dengan kuasaNya yang besar Tuhan Yesus mematahkan dan mengalahkan kuasa gelap yang menyelimutiku. Aku semakin percaya bahwa Tuhan Yesus benar-benar hadir melalui hosti kudus yang aku terima. Terima kasih, Tuhan ^_^

MENGALAMI JAMAHAN YESUS SETELAH EKARISTI

Jumat sore, 5 Februari 2010, seperti biasa aku mengikuti Misa Jumat Pertama di gereja. Seperti biasa pula aku duduk di deretan bangku bagian tengah (favoritku!). Saat itu aku sedang memiliki setumpuk permasalahan dalam hidupku. Aku merasa beban hidupku begitu berat dan seolah tak sanggup lagi untuk memikulnya. Di sepanjang misa aku mendoakan masalah-masalahku itu, sebab aku ingat kata-kata Tuhan Yesus “Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu(Matius 11:28).

Misa Jumat Pertama selalu diakhiri dengan Adorasi Sakramen Maha Kudus. Setelah adorasi seperti biasa aku tinggal beberapa lama untuk berdoa di depan Sakramen Maha Kudus. Dengan hati yang remuk, pikiran yang berat, dan putus asa yang membayang kuucapkan segala keluh kesah dalam hati bersama air mata yang terus mengalir di pipiku.

Saat aku kehabisan kata-kata, aku masih tetap dalam doaku. Aku hanya diam, mata terpejam, dan menangis. Tiba-tiba dalam keheningan jiwa aku mendengar Seorang Pria terus berkata-kata memberikan penghiburan kepadaku. Suara itu bergerak dari altar di mana Sakramen Maha Kudus ditahtakan, melayang-layang di atas bangku-bangku kosong di depanku, mendekatiku, dan akhirnya berhenti di samping kananku. Aku merasakan ada Seorang Pria duduk di samping kananku...sangat dekat...semakin dekat...dan tiba-tiba Dia memelukku. Aku mendengar suara di telinga kananku dengan sangat jelas,” JANGAN TAKUT! AKU DI SINI MENEMANIMU”. Aku terperanjat. Kubuka mataku dan kulihat sekelilingku. Tidak ada siapa-siapa di sampingku! Yang kulihat hanya ada seorang nenek dan suster yang sedang berdoa berada jauh di bangku depan dekat altar. Aku menjadi gelisah tidak menentu. Siapakah Pria tadi?? Aku merasa kehadiran Orang itu benar-benar nyata di sampingku.

            Aku melanjutkan doaku. Dari situ aku mendapat jawaban bahwa Pria itu adalah YESUS!! Oh, benarkah itu?? Benarkah Tuhan Yesus menjamahku? Dia berkenan datang kepadaku yang hina dina ini? Sungguh Tuhan, aku tidak layak Engkau datangi..namun, Engkau sendiri yang berkenan mendatangiku. Tiba-tiba ada sukacita, damai sejahtera, kelegaan luar biasa dalam hatiku. Sungguh, tak bisa kuungkapkan semua perasaanku saat itu.

” JANGAN TAKUT! AKU DI SINI MENEMANIMU
         
          Begitu pulang dari gereja masalah-masalahku memang belum selesai, tapi hatiku terasa ringan dan tak ada beban. Yang menghiasi hatiku adalah sukacita dan semangat yang menyala-nyala. Ini kesaksianku, aku mengalami sendiri janjiNya dalam Matius 11:28. Sejak saat itu aku semakin rajin mengikuti Misa Jumat Pertama. Tuhan Yesus, terima kasih...dan aku percaya Engkau selalu menemaniku..

Sabtu, 08 Oktober 2011

AYAT-AYAT CINTA

  • Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Matius 11:28)
  • Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, bertekunlah dalam doa (Roma 12:12)
  • Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu (1 Tesalonika 5:16-18)
  • Berjaga-jagalah dan berdoalah supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan (Matius 26:41) 
  • Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu (1 Petrus 5:7) 
  • Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4:6)
  • Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu (Amsal 16:3)
  • Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu (Amsal 3:5-6)
  • Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku (Filipi 4:13)
  • Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6:33) 
  • Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir (Pengkhotbah 3:11)
  • Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku (Mazmur 23:1)
  • Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban (2 Timotius 1:7)
  • Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya (Ibrani 10:35)  
  • Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu (Yakobus 1:21)
  • Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa (Yakobus 4:17)  
  • Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23)
  • Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga (Pengkhotbah 9:10) 

Kamis, 06 Oktober 2011

YESUS DATANG MENYELAMATKAN


Seorang penginjil berkhotbah bahwa kiamat sudah dekat. Bila tiba waktunya, Tuhan Yesus akan datang menjemputnya. Suatu ketika hujan deras tiga hari tiga malam dan banjir, umat datang membawa truk besar dan tinggi ke tempat penginjil mengajaknya mengungsi. Ditolak sebab yakin Yesus akan datang menolong.
Air semakin tinggi. Ada sampan datang menawarkan untuk keluar dari rumah dan mengungsi. Ia menolak lagi. Tetapi ia tetap yakin Yesus datang menolong.
Akhirnya rumahnya terendam air, ia naik ke atas loteng dan datanglah helikopter untuk menyelamatkannya. Ia menolak. Lotengnyapun terendam air dan matilah ia.
Di hadapan Yesus, ia marah mengapa ia tidak datang menjemputnya sebagaimana janjiNya. Yesus menjawab, " Aku sudah datang tiga kali untuk menyelamatkan kamu, tetapi kamu menolak Aku!"
(dikutip dari Satu Perjamuan Satu Jemaat edisi Oktober 2011)

YESUS TIDAK MELULU HADIR LEWAT MUJIZAT-MUJIZAT YANG AJAIB, TETAPI YESUS JUGA HADIR LEWAT ORANG-ORANG DI SEKITAR KITA. SEMOGA SEMAKIN HARI KITA SEMAKIN PEDULI DAN MENGASIHI SESAMA. GBU ^_^