Minggu, 21 Juli 2013

BENSIN OH BENSIN ...


Pagi ini terasa damai, tetapi cuacanya cukup dingin. Aku bangun pukul 05.00 dengan sedikit ogah-ogahan. Hangatnya selimut dan empuknya kasur begitu memanjakanku. Namun, aku harus bangun karena hari ini hari Minggu. Aku harus bersih-bersih rumah sebelum berangkat misa pagi. Jadi, tak ada alasan untuk kembali bersarang dalam selimut!

Kuambil buku doa, renungan harian, dan Alkitab lalu memulai ritual pagiku. Dalam renungan pagi hari ini bacaan diambil dari Mazmur 40. Salah satu ayat yang mengena yaitu ayat 5a “Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan”. Selesai renungan pagi aku share ayat itu ke Facebook. Lalu aku bergegas mengerjakan PR alias pekerjaan rumahku yang setumpuk. Huufh...

Saat akan berangkat misa aku tiba-tiba tersadar bahwa jarum panel bensin di sepeda motorku menunjuk warna merah tepat di garis terluarnya. Artinya bensin di tankiku benar-benar sekarat! Waduh! Padahal waktunya sudah mepet dan aku tidak mau terlambat mengikuti misa. Dalam doa sebelum berangkat aku memohon kepada Tuhan untuk menjaga agar bensinku cukup untuk perjalanan menuju gereja dan rencanaku untuk membeli bensin sepulang dari sana.

Sepanjang perjalanan aku jadi cemas. Berdebar-debar setiap kali melirik panel bensin. Jarak gereja dari rumahku sekitar 5 km, sedangkan SPBU jaraknya 3 km dari rumahku. Jadi, kalau aku membeli bensin sepulang dari gereja aku harus menempuh sekitar 7 km. Apakah cukup bensinnya? Seketika muncul pikiran, “Ayo, isi bensinmu dulu!” Kulirik jam tanganku. Oh tidak, aku akan terlambat kalau mengisi bensin dulu. Muncul suara itu lagi, “Terlambat sedikit tidak apa-apa daripada kamu kehabisan bensin”. Terbayang kalau aku harus menuntun sepeda motorku dengan mengenakan wedges ... terengah-engah, berkeringat, dan ... terlambat lama! Oh, no!

Aku memelankan laju sepeda motorku. Tiba-tiba muncul suara lain, “Bukankah kamu sudah mendoakannya? Imani itu! Percayalah bahwa Tuhan sanggup memeliharamu. Bensinmu takkan habis sebelum kamu pulang dari gereja”. Firman yang kubaca tadi pagi pun bergema di hatiku, ”Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan”. Sedetik kemudian muncul lagi suara, “Isi bensinmu! Isi bensinmu!” Hatiku menjadi tidak karuan. Aku harus bagaimana? Mengisi bensin atau terus melaju?

SPBU semakin dekat. Gemuruh itu kian riuh dalam hatiku. Bingung! Aku benar-benar bingung! Akhirnya, tepat di depan SPBU aku berhasil membuat keputusan. Aku terus melaju. Mazmur 40:5a itu terus bergema dalam hatiku. Aku percaya pasti Tuhan akan memeliharaku. Dan benar! Apa yang kupercayai benar-benar terjadi. Aku sampai di gereja dengan selamat, tidak terlambat, dan bisa mengikuti misa dengan tenang. Bahkan, dalam perjalanan pulang aku tidak kehabisan bensin sampai akhirnya bisa mengisi kembali di SPBU. Terima kasih, Tuhan ... janjiMu benar-benar nyata dan telah menyelamatkanku ...

 

Berbahagialah orang yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan

(Mazmur 40:5a)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar